Pada zaman nabi-nabi, perkembangan teknologi sebetulnya sudah maju. Hal ini dibuktikan dengan banyaknyaa kisah-kisah dalam al-qur’an tentang bagaimana kehidupan manusia zaman nabi. Hal dilakukan nabi Adam ketika bertemu dengan siti hawa ialah bagaimana membangun sebuah peradaban. Dalam sejarahnya, Nabi Adam Kebingungan dalam menemukan api untuk memasak. Namun, dia mendapat wahyu, ketika batu digesekkan dengan batu akan menghasilkan api. Ini merupakan sebuah teknologi.
Kita ambil contoh lain, pada zaman nabi Nuh, telah ada yang namanya kapal. Dalam sejarahnya, kapal ini berukuran raksasa, semua makhluk hidup yang patuh kepada nabi Nuh mampu ditampungnya. Hal ini menandakan betapa canggihnya teknologi yang ada di dunia islam.
Selain itu, kisah nabi musa yang hidup di zaman Fir’aun. Di kerjaan fir’aun, ada yang namanya Piramid. Kalau dilihat lebih jauh lagi, pembuatan pyramid bukanlah hal yang mudah. Tetapi, harus menggunakan teknologi yang canggih. Masa ini adalah ketika perkembangan kebudayaan Mesir Purba.
Sejak lebih dari 1.000 tahun SM, Berkembangnya kebudayaan Parsi Purba. Penemuan jentera (roda gigi/gir) dalam pembuatan tembikar, dan kini mulai dari jam tangan yang terkecil hingga roket angkasa yang terbesar menggunakan jentera di dalam mesinnya.
Pada tahun 571 M, lahirlah seorang Nabi, yaitu Muhammad SAW. Tepatnya pada taggal 12 Rabiul Awal tahun gajah. Mengapa dikatakan tahun gajah? Hal ini bertepatan dengan 20 April 571 yaang mana paada saat itu, Raja Abraham dari Yaman dengan 60 ribu pasukan bergajah ingin menghnacurkan Ka’bah di Mekkah. Ka’bah merupakan sebuah teknologi yang diciptakan Nabi Ibrahim bersama Ismail.
Pada saat nabi menerima wahyu, dan para penghapal Al-qur’an banyak yang meninggal dalam peperangan maka, Nabi memerintahkan kepada orang-orang yang dipercayakan untuk menulis Al-qur’an dan dijadikan sebuah kitab. Padahal, pada awalnya Al-qur’an ditulis di sembarang tempat, maksudnya ada yang ditulis si pelepah kurma dan ada juga di tulang-belulang.
Muhammad juga mendirikan mesjid sebagai tempat peribadatan umat islam
Bani Umayyah
Pada tahun 700-an, Ahli ilmu geografi Islam dan navigator-navigatornya mempelajari jarum magnet – mungkin dari orang Cina, namun para navigator itulah yang pertama kali menggunakan jarum magnet di dalam pelayaran. Mereka menemukan kompas dan menguasai penggunaannya di dalam pelayaran menuju ke Barat. Navigator-navigator Eropa bergantung pada juru-juru mudi Muslim dan peralatannya ketika menjelajahi wilayah-wilayah yang tak dikenal. Gustav Le Bon mengakui bahwa jarum magnet dan kompas betul-betul ditemukan oleh Muslim dan orang Cina hanya berperan kecil. Alexander Neckam, seorang Inggris, seperti juga orang Cina, mungkin belajar tentang kompas dari pedagang-pedagang Muslim, namun dikatakan bahwa dialah orang pertama yang menggunakan kompas dalam pelayaran. Dan orang Cina memperbaiki keahlian mereka yang berhubungan pelayaran setelah mereka mulai berinteraksi dengan Muslim selama abad ke-8.
Ahli geografi Islam menghasilkan buku-buku yang tak terhitung tentang Afrika, Asia, India, Cina dan orang-orang Indian selama abad ke-8 hingga abad ke-15. Tulisan-tulisan itu mencakup ensiklopedi geografi pertama di dunia, almanak-almanak dan peta jalan. Karya-karya agung abad ke-14 oleh Ibnu Battutah menyediakan suatu pandangan yang terperinci mengenai geografi dunia di masa lampau. Ahli geografi Muslim dari abad ke-10 sampai abad ke-15 telah melampaui hasil dari orang-orang Eropa tentang geografi daerah-daerah ini dengan baik ketika memasuki abad ke-18. Para penjelajah Eropa menyebabkan kehancuran pada lembaga pendidikan, sarjana-sarjana dan buku-buku mereka. Mereka tidak memberikan makna apa pun pada perkembangan ilmu geografi untuk dunia Barat.
Pada tahun 740, Berbagai bentuk jam mekanik dihasilkan oleh insinyur-insinyur Muslim Spanyol, ada yang besar dan kecil, dan pengetahuan ini kemudian sampai ke Eropa melalui terjemahan buku-buku mekanika Islam ke bahasa Latin. Jam-jam ini menggunakan sistem picu beban. Gambar desain dari beberapa bagian gir dan sistem kerjanya juga ada. Jam seperti itu dilengkapi dengan buangan air raksa, jenis yang kemudian secara langsung dijiplak oleh orang-orang Eropa selama abad ke-15. Sebagai tambahan, selama abad ke-9, Ibn Firnas dari Spanyol Islam, menurut Will Durant, menemukan sebuah alat yang mirip arloji sebagai penanda waktu yang akurat. Ilmuwan-ilmuwan Muslim juga membangun bermacam jam-jam astronomi yang sangat akurat untuk digunakan dalam observatorium-
observatorium mereka.
Periode Kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad (Irak)
Pada tahun 765, fakultas kedokteran pertma didirikan oleh Jurjis Ibnu Naubakht.
Sekitar tahun 990 M, Ibnu Firnas seorang ilmuwan dari Andalusia ( Spanyol ) memimpikan bagaimana agar suatu saat manusia bisa terbang bebas di angkasa laksana burung, dia terinspirasi kejadian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, tetapi dia berpikir bahwa manusia biasa tak mungkin bisa naik Bouraq kendaraan Nabi Saw untuk Isra’ Mi’ raj, karena dia hanya manusia biasa, bukan seorang nabi.
Ibnu Firnas ( Armen Firman ), mulai meneliti gerak aerodinamika, fisika udara, dan anatomi burung dan kelelawar. Sampai pada suatu saat dia menciptakan sebuah alat terbang seperti sayap kelelawar, lalu dia menaiki menara Masjid Cordoba, disaksikan oleh ribuan orang di bawahnya, lalu dia melompat dan melayang terbang sejauh kira-kira 3 KM dan mendarat dengan selamat. Ribuan orang bertepuk tangan atas ciptaannya. Sebaliknya masyarakat Eropa yang saat itu sedang di era kegelapan, heboh sendiri karena menganggap Ibnu Firnas melakukan sihir yang mereka saja belum pernah melihatnya. Alat terbang Ibnu Firnas inilah yang menginspirasi Wright Bersaudara menciptakan pesawat terbang pada awal abad 19.
Kekuasaan Khalifah Al-Maimun ibnu Harun Al-Rasyid
Pada tahun 813, didirikanlah Daru Al-Hikmah atau Akademi Ilmu Pengetahuan pertama di dunia, yang teridiri dari perpustakaan, pusat pemerintahan, obsevatorium bintang dan Universitas.
Pada tahun 850, Ahli kimia Islam menghasilkan kerosin (minyak tanah murni) melalui penyulingan produk minyak dan gas bumi (Encyclopaedia Britannica, Petroleum) lebih dari 1.000 tahun sebelum Abraham Gesner, orang Inggris, mengaku sebagai yang pertama menghasilkan kerosin dari penyaringan aspal.
Pada tahun 866, kertas tertua yang menjadi contoh untuk dicetak di dunia barat adalah sebuah naskah arab yang berjudul Gharib Al-Hadist oleh Abu ‘Ubyad Al-Qasim ibnu Sallam bertanggal Dzulqaidah 252 atau 13 Nopember – 12 Desember 866, yang masih tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden. Pada tahun 900-an, Pabrik kertas muncul di Mesir, kemudian di Maroko tahun 1100 M, dan di Spanyol tahun 1150 M yang sudah berhasil membuat kertas putih dan berwarna.
Perkembangan Teknologi di Dunia Islam
Perkembangan teknologi di dunia islam meliputi berbagai bidang, antara lain penggunaan air dan angin sebagai sumber energy, irigasi dan bendungan, penggunaan mesiu untuk peperangan, pembuatan kapal laut, teknologi kimia, industry tekstil dan kertas, teknologi pangan dan pertanian, serta pertambangan.
Aliran air sungai yang cukup deras merupakan sumber energi yang dapatdigunakan untuk berbagai keperluan dengan mempergunakan roda yang dapatberputar oleh adanya aliran itu. Orang-orang Islam sangat tekun mencari sumber air yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Biasanya penggilingan didirikan di tepi sungai untuk memanfaatkan kecepatan aliran sungai di tempat itu.
Pad aabad ke 11 di kota Basra didirikan penggilingan semacam itu dan selanjutnya ditiap propinsi di wilayah Islam Spanyol dan di Afrika Utara terdapat sejumlah penggilingan dengan maksud digunakan oleh masyarakat.
Sebagian dari negeri-negeri Islam di daerah Timur Tengah dan AfrikaUtara memiliki curah hujan yang kecil, sehingga untuk menjaga agar daerah pertanian tetap memperoleh air, mereka menggunakan sistem irigasi.
Sistemirigasi diperkenalkan oleh orang-orang muslim kepada masyarakat didaerahSpanyol sekaligus dengan memperkenalkan tanaman berupa buah-buahan dansayuran yang belum ada di daerah tersebut. Perkembangan teknologi dalam bidang kemiliteran ditandai adanyasenjata-senjata tajam berupa panah, bangunan pertahanan atau benteng, sertasenjata pembakar dan mesiu. Sejak awal sejarah Islam, senjata pemabakar telahdigunakan dalam berbagai pertempuran. Menurut para ahli sejarah penggunaanmesiu oleh orang-orang Islam dalam pertempuran di Al Mansura pada abad ke-13merupakan salah satu faktor penentu kemenangan mereka. Dengan adanya sungai-sungai besar dan juga laut yang menjadi bagiandari negara-negara Islam, maka alat transportasi berupa kapal laut merupakansuatu hal yang mutlak adanya. Para ahli teknik Muslim telah mampu membuatkapal dalam berbagai ukuran, baik yang akan digunakan untuk keperluanperdagangan maupun untuk peperangan.
Perkembangan teknologi kimia pada hakikatnya merupakan akibat dariperkembangan ilmu kimia yang telah dipelopori oleh ilmuwan Muslim pada abadpertengahan. Para ilmuwan Muslim telah membuat berbagai alat untuk melakukan eksperimen kimia yang tertera dalam buku “Kitab Al-Asrar” yangditulis oleh Al-Razi pada tahun 925. Alat tersebut meliputi alat yang terbuat darigelas, porselen dan besi.Indukstri tekstil memelopori industri di masa kejayaan Islam karena tekstilmerupakan kebutuhan pokok masyarakat. Serat yang digunakan untuk membuattekstil yang baik adalah wol atau bulu domba, kemudian digunakan kapas yangdikenalkan oleh bangsa Arab dan kemudian sutera.Perkembangan teknologi pada industri kertas juga menjadi unggulan negara-negara Islam. Orang Islam mempelajari pembuatan kertas pada tawananperang dari Cina yang dibawa ke Samarkand sehingga kertas dapat diproduksioleh orang Islam pada abad ke-10 di Samarkand.Perkembangan dalam teknologi pertanian dan teknologi pangan juga telahterjadi di dunia Islam. Teknologi pengawetan makanan seperti metodepengeringan, pengasinan, pengasapan memegang peranan penting pada usahapemasaran hasil peternakan dan pertanian ini.
Pengetahuan tentang carapengawetan makanan ini telah banyak ditulis oleh para ilmuwan Muslim. Di daerah kekuasaan Islam yang luas terdapat berbagai jenis bijih logamdan mineral dalam tanah. Untuk memanfaatkannya mereka membuat tambang-tambang guna mengambil bahan galian itu dan memprosesnya menjadi logam (Poedjiadi, 2005:50-57).Orang-orang islam sangat tekun dalam mempelajari sains dan teknologi.Paracendekiawan islam tekun dalam mempelajari pengetahuan dan memanfaatkan pengetahuannya sehingga mampu menghasilkan teknologi yangdapat berguna bagi orang banyak. Salah satu sumbangan terbesar Islam bagidunia modern sekarang, adalah mewariskan sejumlah teori pengetahuan tentangalam semesta dan cara-cara menerapkan pengetahuan tentangnya.Dalam banyak hal, hubungan antara ilmu pengetahuan (sains) dengan cara-cara menerapkannya (teknologi) telah banyak dicontohkan dan diujicobakan olehsejumlah sarjana muslim pada sekitar abad ke-9 – 13 M.
Mereka bukan hanyaditopang oleh pengetahuan dan pengalamannya, tapi juga anugrah yang melimpahdengan mendapat fasilitas dari pemerintahan, terutama pada masa-masa kejayaan Abbasiyah di Baghdad.Sebelum melahirkan teknologi, pengembangan sains lebih dahulu merekadapatkan, bukan hanya dari hasil-hasil temuan mereka sendiri, tapi juga merekadapatkan dari sejumlah sumber yang berasal bukan hanya dari dalam doktrinIslam saja. Kebanyakan pengetahuan tentang hukum-hukum alam, ilmu ukur danmatematika, fisika dan geometrika sampai ilmu gaya dan berat mengenaibermacam-macam benda, mereka peroleh dari warisan Yunani, Persia, India danMesir. Pengetahuan sains ini mereka kuasai terlebih dahulu sebelummengembangkan teknologi.
Karena ilmu-ilmu tersebut adalah sebagai dasar-dasar bagi pengembangan teknologi berikutnya.Salah satu contoh pengembangan teknologi dalam Islam adalahditemukannya penerapan teori-teori fisika dalam menentukan arah waktu denganmembuat jam melalui mekanisme gerak (escapement ) air raksa, yang dibuat olehal-Muradi pada abad ke 11 M. Termasuk Ridwan dan al-Jazary juga membuat jam dari gerakan air yang disambungkan dalam gir-gir bersegmen dan episiklus.
Kincir air untuk mengambil air dari saluran yang lebih rendah untuk dinaikkan kelokasi yang lebih atas, juga telah biasa digunakan di Murcia Spanyol, dancontohnya masih berfungsi sampai abad ke 13 M.Paradigma Islam menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikanlandasan pemikiran bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berartimenjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan,melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuanyang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yangbertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.Demikian perkembangan sains, seni dan teknologi dalam Islam yangterangkum dalam wujud kebudayaan masyarakat Islam pada zamannya.
F. Teknologi Dunia Islam Modern
Pada saat sekarang ini, dunia islam sudah banyak menciptakan teknologi yang canggih. Mereka sudah mampu memanfaatkan nuklir sebagai sumber energy. Selain itu, tidak mau kalah dengan dunia barat, dunia islam juga mampu menciptakan pesawat terbang yang canggih.
Di lihat dari teknologi perang, dunia islam juga sangat canggih. Ini merupakan penyempurnaan dari teknologi masa lampau.
from MUSLIM SEJATI https://ift.tt/2QsRau0
via Muslim Sejati
0 coment�rios: